Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus abelii) Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus abelii) | D | A | R | M | A | Y | A | S | A
Selamat Datang di Blognya Darmayasa. Terimakasih Atas Kunjungannya... Jangan lupa isi Buku Tamu & Komentar Kamu!

Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus abelii)

Orang utan Borneo adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan, kadang cokelat, yang hidup di Indonesia dan Malaysia.













Orangutan Kalimantan  (Pongo pygmaeus abelii)
Deskripsi
Orangutan memiliki tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor. Orang utan berukuran 1-1,4 m untuk jantan, yaitu kira-kira 2/3 kali ukuran seekor gorila. Tubuh orang utan diselimuti rambut merah kecoklatan. Mereka mempunyai kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi.Orang utan jantan memiliki pelipis yang gemuk. Mereka mempunyai indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap, dan peraba. Telapak tangan mereka mempunyai 4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu jari. Telapak kaki mereka juga memiliki susunan jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia.

Klasifikasi
Orang utan termasuk hewan vertebrata, yang berarti bahwa mereka memiliki tulang belakang. Orang utan juga termasuk hewan mamalia dan primata. Orang utan saat ini merupakan binatang langka, karena manusia terus-menerus merusak habitat mereka dan seringkali pula menjual bayi-bayi mereka secara ilegal untuk dijadikan hewan peliharaan. Populasi orang utan di seluruh dunia sudah mencapai tingkatan langka. Saat ini telah dikembangkan suaka margasatwa untuk melestarikan populasi mereka di Indonesia dan Malaysia.


Gambar: Orangutan Kalimantan  (Pongo pygmaeus abelii)
Lokasi dan Habitat 
Orangutan ditemukan di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu di pulau borneo dan Sumatra di wilayah bagian negara Indonesia dan Malaysia. Mereka biasa tinggal di pepohonan lebat dan membuat sarangnya dari dedaunan. Orangutan dapat hidup pada berbagai tipe hutan, mulai dari hutan dipterokarpus perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa bakau dan nipah, sampai ke hutan pegunungan. Di Borneo orangutan dapat ditemukan pada ketinggian 500 m di atas permukaan laut (dpl), sedangkan kerabatnya di Sumatera dilaporkan dapat mencapai hutan pegunungan pada 1.000 m dpl. Orangutan di Borneo yang dikategorikan sebagai ‘endangered’ oleh IUCN terbagi dalam tiga subspesies: Orangutan di Borneo dikelompokkan ke dalam tiga anak jenis, yaitu Pongo pygmaeus pygmaeus yang berada di bagian utara Sungai Kapuas sampai ke timur laut Sarawak; Pongo pygmaeus wurmbii yang ditemukan mulai dari selatan Sungai Kapuas hingga bagian barat Sungai Barito; dan Pongo pygmaeus morio, diperkirakan secara total populasi liarnya di alam hanya 45.000 hingga 69.000. Di Borneo, orangutan dapat ditemukan di Sabah, Sarawak, dan hampir seluruh hutan dataran rendah Kalimantan, kecuali Kalimantan Selatan dan Brunei Darussalam.

Makanan
Meskipun orang utan termasuk hewan omnivora, sebagian besar dari mereka hanya memakan tumbuhan. Makanan kesukaan orang utan adalah buah-buahan. Makanan lainnya antara lain:
* Daun-daunan
* Biji-bijian
* Kulit kayu
* Tunas tanaman (yang lunak)
* Bunga-bungaan

Selain itu mereka juga memakan serangga dan hewan-hewan kecil lainnya (seperti burung dan mamalia kecil). Orang utan bahkan tidak perlu meninggalkan pohon mereka jika ingin minum. Mereka biasanya meminum air yang telah terkumpul di lubang-lubang di antara cabang pohon.

Predator
Predator terbesar orangutan dewasa ini adalah manusia. Manusia (dalam bentuk lembaga/perusahaan tertentu) cenderung berniat untuk membabat habis/menggunduli habitat mereka (hutan hujan tropis). Beberapa orang lain bahkan memperjual-belikan mereka sebagai binatang peliharaan atau diselundupkan ke negara lain untuk menghasilkan uang dalam jumlah besar. Hal seperti ini membuat populasi orang utan terancam punah. Orang utan termasuk makhluk pemalu. Mereka jarang memperlihatkan dirinya kepada orang atau makhluk lain yang tak dikenalnya. Orang utan betina biasanya melahirkan pada usia 7-10 tahun dengan lama kandungan berkisar antara 8,5 hingga 9 bulan; hampir sama dengan manusia. Jumlah bayi yang dilahirkan seorang betina biasanya hanya satu. Bayi orang utan dapat hidup mandiri pada usia 6-7 tahun.

Cara bergerak
Orang utan dapat bergerak cepat dari pohon ke pohon dengan cara berayun pada cabang-cabang pohon, atau yang biasa dipanggil brachiating. Mereka juga dapat berjalan dengan kedua kakinya, namun jarang sekali ditemukan. Orang utan tidak dapat berenang.

Sumber :
http://east-borneo.net/kalimantan-timur/index.php/orangutan/124-orangutan-wikipedia
 






























































Read More...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar